Pertemuan Ke-2 - Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.
Ringkasan Materi
Pengangkatan Abu Bakar Sebagai Khalifah
- Sesudah wafatnya Rasulullah s.a.w. para sahabat Anshar berkumpul di sebuah tempat yang bernama Saqifah (Balai Pertemuan) Bani Sa’idah untuk merundingkan siapa yang akan menduduki kursi kekhalifahan.
- Kaum Anshar telah mufakat untuk mengangkat pemimpin mereka Sa’ad bin ‘Ubadah.
- Ketika sahabat Muhajirin mengetahui bahwa sahabat Anshar berkumpul, mereka lalu segera menuju saqifah dan mereka dipimpin Abu Bakar, Umar dan Abu ‘Ubaidah.
- Golongan Anshar berkata kepada kaum Muhajirin: “Dari kita ada seorang pemimpin dan dari Tuan pun ada pemimpinnya”. Karena itu timbullah perbantahan mulut antara kedua golongan itu.
- Abu Bakar lalu berkhutbah yang di dalamnya beliau menerangkan tujuan utama mengapa kekhalifahan itu seharusnya dipegang oleh golongan Quraisy. Antara lain beliau berkata:
- Kamilah yang menjadi Amir (pemimpin) dan golongan saudara-saudara yang menjadi Wazir (menteri). Tidakkah bangsa Arab ini akan beragama melainkan karena adanya kaum Quraisy itu. Agaknya aku telah rela, kalau yang menjadi khalifah adalah salah seorang di antara dua orang ini (yakni ‘Umar bin Khaththab atau Abu ‘Ubaidah).
- ‘Umar lalu bangun dan menenteramkan pertengkaran tadi serta dengan segera menjabat tangan Abu Bakar dan mengangkat beliau sebagai Khalifah yang kemudian diikuti oleh orang banyak.
- Kemudian Abu Bakar masuk Masjid dan dibai’at oleh orang banyak. Sesudah beliau dibai’at lalu berkhutbah yang isinya menyuruh mereka agar berpegang teguh dengan agama dan merencanakan politik yang dimaksudkan oleh beliau untuk mengatur mereka.
- Hai orang banyak! Saudara-saudara telah menjadikan aku sebagai Khalifah memimpinmu, tetapi aku ini bukanlah sebaik-baik orang di antara kalian semua. Oleh karena itu jika aku berlaku baik, maka ikutilah aku dan kalau aku berlaku serong, maka luruskanlah aku. Benar itu dapat dipercaya dan dusta itu khianat.
- Orang-orang yang lemah di antara kalian, bagiku adalah orang-orang kuat sehingga akan kuberikan hak-hak kepadanya. Dan orang-orang yang kuat di antara kalian, bagiku adalah orang yang lemah, hingga akan kuambil hak-haknya. Insya Allah. Jangan ada di antara kalian yang akan meninggalkan berjuang, karena sesungguhnya sesuatu golongan itu tidak akan meninggalkannya, kecuali Allah menjadikan mereka itu hina.
- Taatlah padaku selagi aku masih taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila aku berlaku maksiat kepada Allah, janganlah kalian tunduk taat kepadaku. Kerjakanlah sholatmu, niscaya Allah akan mengasihi kalian.
Pengiriman Pasukan Usamah
- Sebelum Rasulullah s.a.w. wafat, beliau telah menyiapkan sepasukan tentara di bawah pimpinan Usamah bin Zaid. Ia diperintah agar berjalan menuju tempat, di mana terbunuh ayahnya dulu. Tetapi sebelum tentara Usamah itu jadi berangkat, beliau telah wafat.
- Sebagian sahabat ada yang mengusulkan kepada Abu Bakar agar beliau mengembalikan (mengurungkan) pasukan Usamah yang diperintahkan Rasulullah itu dan dikirimkan saja untuk memerangi orang-orang yang murtad.
- Karena itu beliau menjawab, “Demi Allah, saya tidak akan menurunkan bendera yang oleh Rasulullah telah dipasangnya”.
- Para sahabat meminta kepada beliau agar beliau suka melepas Usamah dari jabatannya tadi sebab umurnya masih muda dan menggantikan kedudukannya itu kepada seorang yang lebih tua.
- Oleh sebab itu marahlah beliau dan berkata, “Saya tidak akan menurunkan dia, karena sungguh Rasulullah s.a.w. sudah mengangkat dia sebagai pimpinan tentara”.
- Kemudian beliau mengantar sendiri balatentara Usamah itu.
- Waktu Usamah memimpin tentara itu ia naik kuda, sedang Abu Bakar berjalan kaki. Karena demikian maka berkatalah Usamah kepada beliau, “Hendaklan anda naik, dan saya akan turun”. Beliau segera menjawabnya, “Demi Allah! Kau tidak usah turun dan saya tidak akan naik. Tidak mengapalah saya mengotorkan kaki saya sesaat demi untuk sabilillah”.
- Dan beliau berwasiat kepandaya dengan wasiat yang tinggi nilainya.
- Di antara pesan-pesan Abu Bakar itu adalah, “Janganlah kamu khianat, janganlah kamu cedera, janganlah kamu durhaka, janganlah kamu aniaya, janganlah kamu membunuh anak-anak kecil dan orang tua. Janganlah kamu membakar pohon korma dan janganlah menumbangkannya. Janganlah kamu memotong pohon yang berbuah, janganlah kamu menyembelih kambing atau lembu atau onta, kecuali untuk dimakan”.
- Maka berangkatlah tentara itu menyerang benteng musuh serta menawan dan merampas hartanya. Setelah itu lalu kembalilah ke Madinah dengan membawa kemenangan. Dengan demikian orang-orang murtad menjadi takut dan lemahlah hati mereka semua.
Referensi dan Presentasi
- Terjemah Kitab Khulashoh Nurul Yakin Jilid 3
- Al Bidayah Wan Nihayah - Masa Khulafa’ur Rasyidin (Ibnu Katsir)
Presentasi dapat dunduh di sini:
Latihan
- Apakah yang terjadi setelah Rsulullah SAW wafat?
- Apakah pendapat sahabat Ansar?
- Apakah yang dikerjakan oleh sahabat Muhajirin setelah mengetahui hal yang demikian itu?
- Kemudian apa yang diucapakan Abu Bakar kepada mereka semuanya?
- Apakah yang dikerjakan Umar ketika mengetahui hal itu ( setelah Abu Bakar khutbah )?
- Apakah yang dikerjakan Rasulullah sebelum wafatnya?
- Memberi petunujuk apakah sebagian sahabat kepada Abu Bakar dan mengapa demikian?
- Kemudian bagaimanakah jawab Abu Bakar kepada mereka itu?
- Apakah permintaan sahabat yang lain kepada beliau?
- Kemudian bagaimanakah jawab beliau kepada mereka itu?Hasil apakah yang ada pada pasukan Usamah itu?
- Siapakah orang-orang murtad setelah Rasulullah SAW wafat?
- Dibagi menjadi berapakah orang murtad itu? Sebutkan!
- Kemudian apakah yang dikerjakan terhadap mereka itu oleh Khalifah Abu Bakar?
- Bagaimana akibatnya?