Pertemuan Ke-5 - Khalifah 'Umar bin Khaththab r.a.

Ringkasan Materi

Lanjutan Penaklukan Irak

Peristiwa Jembatan Pertama

  • ‘Umar r.a. menyiapkan tentaranya di bawah pimpinan Abu ‘Ubaid bin Mas’ud Ats-Tsaqafi. Beliau menyuruhnya agar berjalan menuju Irak untuk membantu Mutsanna bin Haritsah dalam menyempurnakan penaklukan negeri itu.
  • Setelah berita sampai kepada Rustum, pemimpin pasukan Persia, dia segera menyiapkan tentaranya untuk menghadapi tentara Islam.
  • Maka kedua belah pihak berhadap-hadapan yang dipisahkan oleh sungai Furat. Abu’Ubaid lalu memperbaiki jembatan penduduk Hirah, lalu memilih untuk menyeberang ke daerah Persia.
  • Ketika Abu ‘Ubaid menyeberang jembatan itu, sebagian orang Islam melarangnya, tetapi tidak diindahkan dan terus menyeberang bersama tentaranya. Maka terjadi pertempuran dahsyat di sana.
  • Pada pertempuran itu Abu ‘Ubaid terbunuh sehingga tentara Islam tercerai-berai. Sebagian orang hendak memutus jembatan sambil menyeru, “Menyeberanglah kalian pada jembatan ini dan jangan berpecah-belah!” Maka tentara Islam menyeberang.
  • Pada peristiwa ini Muslimin terbunuh 4.000 orang dan tentara Persia 6.000 orang.
  • Penyebab tentara Islam berpecah-belah karena Abu ‘Ubaid menentang pendapat orang-orang yang melarang beliau dalam menyeberang ke Persia. Kemudian sebagian tentara Islam cepat-cepat memutus jembatan tadi.

Peristiwa Jembatan Kedua

  • Ketika ‘Umar mengetahui pecah-belahnya orang-orang Islam pada peristiwa Jembatan yang pertama, beliau mengirim tentara kembali untuk membantu Mutsanna bin Haritsah. Tentara Islam lalu berhadap-hadapan dengan tentara Persia di suatu tempat yang bernama ‘Udzaib di tepi sungai Furat.
  • Mutsanna lalu mengatur dan menyiapkan tentaranya dan menasihati mereka. Setelah itu ia meminta kepada tentara agar Persia menyeberang sungai Furat untuk menuju kepadanya.
  • Maka meyeberangkah tentara Persia dan terjadi pertempuran yang dahsyat. Mutsanna lalu menyerang tentara Persia dengan serangan yang hebat untuk memecah-belah pasukan mereka.
  • Setelah itu Mutsanna dengan cepat memutus jembatan yang dilalui tentara Persia tadi. Dalam peristiwa ini banyak tentara Persia yang terbunuh.
  • Kemudian Mutsanna mengirim sepasukan ke Persia untuk menaklukkan sebagian besar negeri Irak, sehingga orang-orang Persia merasa ketakutan dan lemah hatinya.

Seruan Perang Umum

  • Ketika orang-orang Persia mengetahui kemenangan orang-orang Islam dan menguasai kerajaan mereka, maka mereka lalu menyiapkan tentaranya untuk merebut kembali apa yang hilang dari negeri mereka.
  • Setelah yang demikian itu diketahui Mutsanna, beliau lalu segera mengirim surat kepada ‘Umar untuk meminta bantuan.
  • ‘Umar lalu menyeruk kapda rakyatnya untuk berjihad mencari ridla Allah. Maka berhimpunlah 4.000 orang tentara Islam yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqash.
  • Berjalanlah Sa’ad dengan membawa tentaranya dan diikuti oleh ‘Umar dengan tentara lain.
  • Di tengah perjalanan, Sa’ad mendengar berita wafatnya Mutsanna bin haritsah dari bekas luka yang dideritanya pada peristiwa jembatan yang ke dua.
  • Sa’ad lalu menggabungkan pasukan Mutsanna dengan pasukannya lalu membawanya berjalan sampai Qadisiyah.

Penaklukan Qadisiyah

  • Sa’ad mengirim beberapa orang utusan ke raja Persia yang isinya mengajak kepadanya untuk masuk Islam atau membayar pajak kepadanya.
  • Suatu ketika Sa’ad mengutus jenderal-jenderalnya untuk menghadap Yazdajird, raja Persia. Setelah tiba di sama dia menanya kepada mereka tentang maksud kedatangannya.
  • Maka Nukman bin Muqarrin salah seorang utusan menjawab, “Sesungguhnya Allah mengasihi kepada kita. Karena itu lalu mengutus seorang utusan kepada kita yang menunjukkan atas kebaikan dan menyuruh kepada kita agar mengerjakan kebaikan itu. Kemudian kita dikenalkan pada keburukan lalu dilarang kita mengerjakannya. Ia menjanjikan kepada kita atas siapa yang menjalankan perintah-Nya akan mendapat kebaikan dunia akherat. Maka tiadalah ia mengajak atas demikian itu kepada satu kabilah, kecuali akan menjadi dua bagian. Sebagian akan mendekatinya atas ajakan itu, dan sebagian lagi akan menjauhinya. Dan tidak akan masuk ke dalam agamanya kecuali orang-orang tertentu. Maka tetaplah ajakannya itu sampai Allah menetapkan kepada kita untuk mengabulkan ajakannya itu. Maka kita mengetahui semua keutamaan yang dibawa beliau itu, lalu kita meninggalkan atasnya dari memusuhi yang sangat itu. Ia menyuruh kita agar kita memulai kepada orang-orang yang mendekati kita (negeri tetangga) mengajak mereka kepada keinsafan. Maka kami mengajak kepada Tuan-tuan kepada agama kami, yaitu agama yang menganggap betul kepada barang yang betul, dan menganggap buruk kepada barang yang buruk, begitulah seluruhnya. Maka kalau Tuan-tuan mengabulkan ajakan kami, kami akan meninggalkan untuk Tuan-tuan Kitab Allah agar Tuan-tuan sekalian menghukumi dengan hukum itu. Dan kami akan kembali dari Tuan-tuan, dari perkara dan dari negeri Tuan-tuan. Maka jikalu Tuan-tuan hanya suka membayar pajak saja, maka itu dapat kami terima juga, dan kami akan melindungi Tuan-tuan. tetapi jikalau Tuan-tuan tidak mau semuanya, niscaya Tuan-tuan semua akan kami perangi”.
  • Karena ajakan itu maka marahlah baginda dan menyuruh jenderal Rustum agar memerangi orang-orang Islam. Maka berjalanlah Rustum membawa tentaranya sampai berhadap-hadapan dengan tentara islam. Di antara ke dua belah pihak dipisahkan oleh sungai Furat.
  • Pengikut Rustum ada 30 pasukan bergajah dan 120.000 orang tentara.
  • Maka terjadilah pertempuran yang dahsyat antara kedua belah pihak yang berlangsung selama tiga hari tiga malam, yang akhirnya tentara Persia terpecah-belah dan kalah.
  • Maka Hilal bin ‘Alqamah lalu menyerang Rustum, kemudian dibunuhnya di atas singgasananya sambil beliau berseru, “Saya telah membunuh Rustum demi Tuhan yang menguasai Ka’bah”.
  • Orang-orang Islam kemudian bertakbir dan membaca “Laa ilaaha illa’llah”. Inilah sebesar-besar peristiwa yang terjadi di antara tentara Islam dengan tentara Persia. Ketika itu banyaklah pemimpin besar Persia yang terbunuh dan kebanyakan tentara mereka binasa karena terbunuh dan tenggelam ke dalam sungai Furat. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke empatbelas Hijriyah.

Penaklukan Mada’in

  • Sa’ad memberi kabar gembira kepada Umar r.a. dengan penaklukan Qadisiyah. Kemudian ia menunggu dua bulan lagi sehingga datang perintah kepadanya untuk menaklukkan Madain (ibu kota Persia).
  • Maka berjalanlah Sa’ad ke sana dan mengepungnya selama dua bulan, hingga Yazdajird melarikan diri.
  • Maka tentara Islam dapat menaklukkan negeri itu hingga menjadi kuatlah kekuasaan mereka di sana karena besarnya kemauan mereka.
  • Ketika masuk istana itu, beliau membaca firman Allah: “Berapa banyak yang mereka tinggalkan dari kebun-kebun, mataair-mataair, tanam-tanaman, tempat-tempat yang mulia lagi keni’matan. Mereka bersukaria di dalamnya. Demikian itu kita mewariskannya kepada golongan lain. Maka tiadalah menangis langit dan bumi dan mereka itu tiadalah dinanti”. (QS. Ad-Dukhaan: 25-29)
  • Kemudian Mada’in oleh Sa’ad dijadikan markas untuk pegawai-pegawai tentara dan Istana Putih dijadikan masjid. Kemudian setelah itu beliau mengirim surat kepada ‘Umar berhubungan dengan penaklukan Madain tersebut. Karena itu ‘Umar menjadikannya wali atas daerah-daerah yang telah ditaklukkannya. Di sana Sa’ad mengatur kantor-kantor pemerintah, mengatur dan menyusun tentara dan mengamankan beberapa negeri. Demikian itu terjadi pada tahun 16 Hijriyah.
  • Kemudian beliau membangun dua kota, yaitu Kufah dan Bashrah, dengan perintah ‘Umar r.a. dan ke dua kota itu dijadikan markas tentara. Pembangunan itu terjadi pada tahun 18 Hijriyah.

Berakhirnya Kerajaan Persia

  • Telah sampai kepada Ahnaf bin Qais, bahwa Yazdajird telah menggerakkan rakyatnya untuk merebut kembali kerajaanya. Oleh karena itu ia lalu segera melaporkannya kepada ‘Umar agar mengusirnya dari negeri Persia.
  • Ia berkata kepada ‘Umar di antaranya, “Sesungguhnya mereka (orang-orang Persia) tiada segan-segan dalam menentang kita, selagi raja mereka masih ada. karena dia selalu menyuruh kepada mereka agar memerangi kita. Maka sebaiknya kita usir saja dari kerajaanya dan kita keluarkan dari rakyat dan negerinya, sehingga dapat turun dari tahta kerajaanya. Dengan demikian akan putuslah cita-cita orang-orang Persia yang hendak memusuhi kita itu”. Dengan pendapat itu, maka ‘Umar lalu menjawabnya, “Betullah engkau”. -Setelah itu ‘Umar menyiapkan tentara untuk mengusirnya dari Persia, hingga putuslah tipudaya raja mereka itu.

Referensi

  1. Terjemah Kitab Khulashoh Nurul Yakin Jilid 3
  2. Al Bidayah Wan Nihayah - Masa Khulafa’ur Rasyidin (Ibnu Katsir)

Latihan

  1. Apakah yang dilakukan oleh Umar untuk menyempurnakan penakhlukan Irak?
  2. Apakah yang dikerjakan rustum setelah sampai kepadanya berita kedatangannya tentara islam?
  3. Ceritakanlah dengan ringkas peristiwa jembatan pertama dan terangkanlah sebab-sebab terpecah belahnya pasukan islam dalam peristiwa itu!
  4. Apakah yang dilakukan Umar setelah mengetahui pecah-belahnya umat Islam dalam peristiwa yang pertama itu?
  5. Apakah yang dilakukan Mutsanna untuk memulai pertempuran kembali?
  6. Ceritakan dengan ringkas pada peristiwa jembatan yang kedua itu!
  7. Apakah yang dilakukan tentara Parsi setelah mereka berpecah-belah dalam peristiwa jembatan yang kedua?
  8. Apakah yang diterima Umar setelah menerima surat dari Mutsanna yang isinya meminta balabantuan kepadanya?
  9. Apakah yang dilakukan Sa’ad ketika sampai kepadanya berita wafatnya Mutsanna?
  10. Apakah yang dikerjakan Sa’ad sesudah sampai di Qadisiyah?
  11. Apakah yang dilakukan Raja Parsi sesudah ia diajak masuk Islam?
  12. Berapakah jumlah tentara Rustum?
  13. Berapakah hari berlangsungnya pertempuran penaklukkan Qadisiyah?
  14. Siapakah yang terbunuh dalam pertempuran itu? dan siapa yang membunuhnya?
  15. Apakah yang dilakukan tentara Islam setelah Rustum terbunuh?
  16. Pada tahun berakah terjadi peristiwa itu?
  17. Apakah yang dilakukan S’ad sesudah penlaklukkan Qadisiyah?
  18. Ceritakan dengan singkat penaklukkan Qadisiyah!
  19. Apakah yang dilakukan Sa’ad sesudah penaklukkan Qadisiyah?
  20. Pada tahun berapakah beliau membangun dua kota yakni Kufah dan Basrah?
  21. Berita apakah yang sampai kepada Ahnaf bin Qais lalu ia memberi petunjuk apa kepada Umar R.A tentang itu?
  22. Apakah kata Ahnaf kepada Umar?
  23. Apa yang dilakukan Ahnaf dan Apa juga yang dilakukan oleh Umar?
  24. Apkah yang dilakukan tentara Parsi setelah mengetahui dekatnya tentara Muslimin kepadanya?
  25. Kemudian penduduk Khurasan berkata apa kepadanya?Apakah yang terjadi setelah itu?